interest

Manan Tuah Saragih July 11 at 8:43am Reply

Onma piga piga tanggapanni hasomanti bani materi tentang peran pemuda GKPS dalam pelestarian budaya simalungun. Mungkin boi mambere sada ide hubanta terutama hubani pemuda GKPS dalam upaya pelestarian budaya simalungun..

Horasma banta haganup

Tuah Saragih

=============================================

Ebn Purba Sidadolog

Pmuda gkps denpasar sudah melakukannya.
pgkps dnpasar tlah mengadakan pensi budaya simalungun baik lingkungan intern mwpun ktika da undangan dri keluarga batak bali.pgkps dnpasar bhkan merncnakan pensi bln oktober ini dgn materi yg berbda.untk mlhat pensi kami yg pertama,slahkan search d you tube dgn kta bntu sejarah simalungun,atw gkps denpasar..
Thx..

Sekretaris pgkps denpasar. Ebn.

Taton Pasaribu Topaz Henrikus

Memang benar tulang..
Au marga pasaribu do au, tp mama qu simalungun, dan aq dibsarkan lebih ke arah simalungun..
Aq memang orng kota dan pada awalny jga gatw sma sekali brbhasa ibu..
Tp berkat pemuda pemudi gkps sidorame medan timur, yng membuat program fasih brbhasa simalungun dan berbudaya simalungun kepada pemuda pemudinya, aq jd lebih fasih brbhasa smlungun dan lebih dkat dngn budaya smlngun..
Jd yng saya harapkan juga, smw pemuda pemudi smlungun jg membuat program yng sejalan dgn itu.. Krna budaya batak itu memang sangat kuat, bagus, bahkan presiden SBY saja mengagumi dan pernah menyatakan “tirulah budaya batak” di slah satu media massa..
Mauliate ma..

Josuaman Sinaga

generasi penerus gkps jelas ditangan pemuda/anak SM, yang boleh dikatakan sdh banyak terlahir di kota besar yang mungkin juga nggak tahu bhs simalungun /mungkin juga adat budaya simalungun, dan utk pelestarian budaya simalungun seharusnya pemuda gkps dieperlukan utk turut aktip belajar dan dipupuk utk merasa bangga serta mencintai simalungun (secara keseluruhan). Dalam faktanya memang2 sebgaian besar pemuda2 yang lahir dari kampunglah yang masuk kota yang dapat diharapkan bisa mempertahankan haadongon ni simalungun.
itulah dulu sekedar pemanasan.

Syamuel Armando Sinaga

Pelayanan di GKPS msh sngt ketinggalan di banding gereja Lain, jd bnyk pemuda2 asli simalungun beribadah di gereja Lain, saya Rasa dr lubuk hati smua pemuda simalungun pasti ingin melestarikan budaya simalungun tp apa hendak dikata, bnyk pemuda simalungan mental dari GKPS, sekian…Thank’s!

Christansya Oktavia Saragih

Byk hal sebenarnya yg bs dilakukan pemuda2 Gkps u mpthkan budaya simalungun mis dr lagu2,,,dll. Tp semua ini butuh dukungan byk pihak tmsk org tua n niat dr pemuda itu sendiri tentunya krn byk jg koq pemuda/i gkps ank daerah/rantau yg udh hijrah k grj lain yg ktnya seh lebih’hidup’ n menarik…

Donjuan Saragih Garingging

Trimakasih atas pertanyaan saudara sbgai pemuda simalungun saya merasa bertanggung jawab untk menjwb pertanyaan sdr. Memang bnr saya pribadi sangat bertanggung jwb atas pelestarian budaya dan ke-simalungun-an, tetapi alangkah murkanya saya karna saya swktu masa yg lalu tidak tau apa dan bgmana simalungun yg seutuhnya jd sudah sebgai tanggung jwb moral bagi siapapun org simalungun yg mengerti dan paham akan ke-simalungun-an memberitahukan bahkan mengenalkan lbh lanjut apa itu budaya simalungun yg seutuhnya, saya pribadi menghaturkan permintaan maaf atas ketidakmauan saya mengenal simalungun bagi yg merasa blm terlambt untk mencoba bljr mencintai simalungun beserta isinya….. Baen hamma bapa manganju ham ….

Sahat Marulitua Saragih

benar sperti itu abg, tp kt tdk bs menyalahkan jg.memang ada tanggapan serupa dr bberapa sahabat, bahwa seruan2 tentang budaya simalungun sendiri jarang muncul dlm kontes2 yg umum. shingga org byk melupakan & bahkan meninggalkannya, jg karna banyaknya budaya luar yg lebih modern masuk dlm keseharian kt saat ini. jd pertanyaannya disini adalah, sejauh mana kita berani menantang orang2 untuk membawa suatu komunitas yg berbau simalungun ini ke arah yg lebih umum dan modern. karna memang ada hal yg sudah dan tidak sesuai lagi dgn faham kekristenan saat ini yang jauh lebih karismatik. semoga bahan dan topik ini tidak berhenti sampai disini.. terimakasih, Tuhan Memberkati.

Jhan Sinaga

Upaya apa lagi ya..pemuda GKPS juga udah habis smua telah pergi ke karismatik. Gengsi kali ya atau malu jadi orang simalungun…paling saran kan pertahankan simalungun itu pada anak sikolah minggu dan remaja. Mudah2an mereka g mw ikut kakak2ny.

Sahraya Andy

salam kenal..mungkin aku salah satu dari sekian banyak orang Simalungun yg ga tau bhasa simalungun..namaku Andy syah raya saragih asal pematang raya tp lahir dberastagi dan skrng merantau dbali.
salam kena

Binatang Poerba
Memang benar GKPS bukan wadah yang bertanggung jawab untuk melestarikan budaya Simalungun, akan tetapi GKPS bisa-bisa saja berupaya untuk meleestarikan adat dan budaya Simalungun seperti misalnya mengadakan Pagelaran Budaya Simalungun, Kursus Bahsa Simalungun, dan lain sebagainya, tetapi yang harus diingat bahwa di dalam komunitas Simalungun ada juga Saudara-saudara kita yang bukang beragama kristen, nah inilah yang juga harus kita rangkul untuk bersatu dan membangun Simalungun. Jadi perlu di dalam adanya kegiatan GKPS jangan sampai ada stigmasasi bahwa diluar GKPS bukan Simalungun, selain itu kalau bisa KITA warga Simalungun juga harus mengembangkan ke ORMASAN atau ORSOS yang berorientasi mengembangkan budaya simalungun yang terlepas dari baju KEAGAMAAN dan merangkul semuanya dan atas ORMAS atau ORSOS tersebut bukannya jadi ajang gagah-gagahan atau preman-premanan dan tunggangan politik suatu kepartaian atau tujuan orang tertentu untuk kepentingan pribadinya, tetapi stau tujuan memajukan budaya SImalungan dan Simalungun itu sendiri.

Djayandi Sipayung

Horas…

Klu dr pengalaman saya pribadi… Saya lahir di Jakarta. Dr kecil saya sdh sering dibawa ke acara2 yg berhubungan dgn adanya budaya Simalungun, spt ; Gereja di GKPS, Pesta pernikahan, Arisan, Bona Tahun, Pesta Olob2, dan lain2… Dan yg pasti lumayan sering diajak pulkam. Disini terlihat mmg ortu saya pun senang utk mengikuti dan menjalani itu semua. Terus juga klu di rmh ortu jg sering menyetel kaset lagu2 Simalungun dan jg VCD karaoke Simalungun. Saya yakin krn hal2 diatas itulah saat ini saya jd sangat mencintai budaya Simalungun.

Kesimpulannya adalah… yg sangat berperan sekali utk memelihara budaya Simalungun khususnya bagi keturunan Simalungun yg lahir diluar daerah Simalungun adlh orang tua… Sejauh mana ortu sering melibatkan anak2nya dgn acara2 yg mengandung budaya Simalungun. Klu skrg saya melihat bnyk ortu yg agak “malas” utk mengajak anak2 utk mengikuti acara2 td. Alasanya kebnykkan adalah tdk mau repot.

Klupun skrg anak2 td sdh jd pemuda keturunan org Simalungun dan mempunyai tanggung jwb utk memelihara budaya Simalungun. Itu menjd hal yg agak sulit. Terlebih jiwa pada masa2 pemuda adlh jiwa yg bebas dan semau gw. Tp itupun tdk menutup kemungkinan msh ada bebrp yg msh mau konsen utk budaya Simalungun.

Syarat yg utama utk bs mengajak seluruh pemuda Simalungun utk terbeban memelihara budaya Simalungun adlh adanya satu wadah yg HIDUP dan NYAMAN tempat mereka bs berkumpul, seperti ; Seksi Pemuda & Remaja di Gereja, Kumpulan pemuda yg satu marga, Kumpulan pemuda yg mempunyai hobi yg sama (naik motor = SIM-C), dll.

Dan pada kumpulan2 diatas, disini sangatlah diharapkan peran2 dr pemuda yg msh terbeban memelihara Budaya Simalungun utk membuat suatu kebiasaan ataupun kegiatan yg menonjolkan budaya Simalungun itu. Seperi contoh kecilnya adalah berkomunikasi dgn bhs Simalungun.

Mungkin itu dulu sumbangan pemikiran saya… 😉

Diatei tupa…
Horas…